Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya pengendalian inflasi dan deflasi agar tidak menimbulkan kerugian bagi semua pihak. Ia menyatakan, “Baik deflasi maupun inflasi harus dikendalikan untuk menjaga stabilitas harga, agar tidak merugikan produsen seperti petani, nelayan, UMKM, dan pabrikan, sekaligus memastikan konsumen tidak menghadapi kenaikan harga.”
Pernyataan ini disampaikan Jokowi setelah membuka Nusantara TNI Fun Run di IKN, Kalimantan Timur, pada Ahad (6/10/2023). Menyusul laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut, Presiden meminta agar penyebab deflasi diteliti lebih lanjut. Ia menginginkan klarifikasi apakah deflasi disebabkan oleh penurunan harga barang, baiknya pasokan dan distribusi, tidak adanya hambatan transportasi, atau penurunan daya beli masyarakat.
“Perlu dilakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan penyebab deflasi. Kita butuh pengendalian dan keseimbangan yang baik,” imbuhnya. Jokowi juga mencatat bahwa inflasi tahunan (year-on-year) pada September 2024 tercatat sebesar 1,84 persen, yang dianggapnya sebagai angka yang cukup baik.
Namun, ia menegaskan bahwa inflasi yang terlalu rendah juga bisa merugikan produsen dan petani. “Keseimbangan ini sulit dicapai, tetapi kami akan terus berusaha untuk menjaga situasi ini,” tutup Jokowi.